Print this page

Resensi Buku Atomic Habits

23 September 2021

Atomic habits adalah suatu kebiasaan kecil yang jika  dilakukan secara terus menerus maka efeknya sangat besar. Seperti membaca, walau hanya nyicil satu dua bab, lama-lama bukunya selesai juga. Karena itu yang paling penting adalah selalu luangkan baca. Sedikit demi sedikit hingga buku tersebut selesai dibaca.

Ketika tahun baru datang, biasanya ramai resolusi dan banyak sekali yang semangat bikin target. Buku ini justru tidak mengagung-agungkan target. Katanya, kunci menjadi diri sendiri yang lebih baik itu ada di sistem bukan goal. Karena goal hanya membuat kita ingin memenangkan pertandingan, tapi sistem membuat kita ingin terus bermain. Goal itu berorientasi pada hasil, sedangkan sistem orientasinya adalah pada proses.

Ada contoh unik tentang mengatasi kebiasaan lupa di buku ini. Namanya point and call. Misal kalau mau keluar rumah, ucapkan "dompet, hp, power bank sudah di dalam tas". Tips ini sangat manjur bagi tipe pelupa yang biasanya setelah ke luar rumah dan sudah membawa kendaraan kepikiran, "duh, itu tadi pintu sudah dikunci belum apa belum ya? Dengan point and call dulu dengan mengucap ke diri sendiri "sudah dikunci" maka kita akan menjadi pribadi yang pengingat dan tidak mudah pelupa.

Sebagai penutup kata buku ini, improvement is endless. Selalu ada hal yang bisa kita pelajari. Kita selalu bisa menjadi lebih baik. Sistem yang dibangun dari kebiasaan-kebiasan kecil, seperti satu streak pembelajaran Bahasa Inggris di aplikasi Duolingo. Hal ini jika dilakukan terus menerus akan berdampak signifikan. (RM)

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree