Artikel

Rahasia besar yang dibongkar oleh buku ini adalah resep umur panjang yang sehat dan bahagia hingga lebih dari 100 tahun yang dimiliki oleh para penduduk Desa Ogimi, Okinawa, Jepang. Negeri Sakura ini memiliki populasi Centenarian (orang yg hidup lebih dari 1 abad) tertinggi di dunia.

Lalu apa resepnya penduduk Desa Ogimi bisa berumur panjang?

1) Selalu memiliki aktivitas untuk dikerjakan

100% dari seratusan penduduk desa Ogimi berusia lanjut yg diwawancarai untuk buku ini mempunyai kebun sayur mayur sendiri dan memiliki ikatan komunitas yg kuat dengan tetangga sekitarnya.

Karena itu pembaca didorong untuk melakukan hal-hal yang membuat gembira. yang dapat dilakukan sepanjang hayat. Mungkin bisa dengan menghabiskan waktu yang berkualitas bersama keluarga, berkebun, mengolah bahan pangan, membaca buku, belajar bahasa asing, dan lain sebagainya.

Karena sekedar berumur panjang saja rasanya tidak cukup, kita tentu menginginkan usia yang bermakna. Para centenarian ini tidak pernah pensiun, mereka terus melakukan aktivitas yang mereka cintai selama fisik mereka masih mampu.

2) Menggunakan otak untuk terus aktif berpikir.

Organ otak kita perlu terus diberikan stimulasi supaya tetap prima, dan satu-satunya cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan memberikan nutrisi berupa informasi baru, sehingga otak kita akan menumbuhkan koneksi neuron segar, lalu terevitalisasi.

Neuron otak kita mulai menua memasuki usia 30an. Penuaan otak tersebut dapat diperlambat dengan aktivitas intelektual, memelihara rasa ingin tahu, dan menumbuhkan semangat untuk terus belajar. (RM)

Terdapat perbedaan yang cukup mencolok konsep khalayak atau pengguna antara era media massa dengan era media baru. Pada era media massa khalayak bersifat pasif dan komunikasi hanya berjalan satu arah. Khalayak benar-benar diposisikan sebagai konsumen yang menerima segala jenis berita ataupun informasi tanpa memiliki pilihan lain. Apa yang disampaikan oleh televisi, radio, maupun koran maka itu pula yang diterima khalayak. khalayak tidak memiliki pilihan alternatif atau pilihan media lain.

Berbeda  pada era media baru. Internet dan teknologi komunikasi yang berkembang mendorong terjadinya perubahan konsepsi khalayak. Setidaknya terdapat dua perubahan konsepsi khalayak pada era media baru. Pertama pada era media baru, khalayak dapat langsung berinteraksi dengan khalayak lainnya Melalui media baru khalayak dapat menyebarkan suatu konten media ke pengguna lainnya. Suatu hal yang tidak bisa dilakukan pada era media massa. Media baru juga mendorong terjadinya interaksi secara langsung antar sesama penggunanya. Sania Livingstone (2004:81) menyebut di lingkungan media baru, orang-orang begitu terikat dengan konten daripada channel yang ada. Orang-orang memiliki kecenderungan untuk mengikuti suatu yang menjadi kegemarannya apakah itu klub sepakbola, penyanyi, ataupun artis. Dari sini komunikasi bisa terjadi secara langsung dan tidak berjarak

Perubahan kedua yakni Khalayak beralih dari sekedar konsumen menjadi produsen melalui internet dan media baru konsep khalayak telah berubah secara drastis. Jika dalam teori komunikasi massa, khalayak diidentikkan sebagai konsumen yang menerima segala macam berita dan informasi yang disampaikan oleh media massa. Namun media baru telah mendorong perubahan yang signifikan, khalayak yang dulunya hanya sebagai konsumen secara bersamaan bisa menjadi produsen. Maksud dari produsen disini adalah khalayak dapat membuat, mengolah, dan menyebarkan suatu konten melalui berbagai platform media yang ada. Dari motif hanya untuk berbagi hingga motif untuk mencari keuntungan. Disinilah muncul istilah selebgram di media sosial.

Dalam media baru terdapat perbedaan yang tipis antara produsen dan konsumen, keduanya bisa saling melengkapi, saling mendekati satu sama lain. Terkadang keduanya malah bisa berkonflik. Karakteristik media baru yang tidak mengenal batasan inilah yang menjadi perbedaam mendasar dengan konsepsi khalayak pada era media massa.

Resensi Buku Atomic Habits

Atomic habits adalah suatu kebiasaan kecil yang jika  dilakukan secara terus menerus maka efeknya sangat besar. Seperti membaca, walau hanya nyicil satu dua bab, lama-lama bukunya selesai juga. Karena itu yang paling penting adalah selalu luangkan baca. Sedikit demi sedikit hingga buku tersebut selesai dibaca.

Ketika tahun baru datang, biasanya ramai resolusi dan banyak sekali yang semangat bikin target. Buku ini justru tidak mengagung-agungkan target. Katanya, kunci menjadi diri sendiri yang lebih baik itu ada di sistem bukan goal. Karena goal hanya membuat kita ingin memenangkan pertandingan, tapi sistem membuat kita ingin terus bermain. Goal itu berorientasi pada hasil, sedangkan sistem orientasinya adalah pada proses.

Ada contoh unik tentang mengatasi kebiasaan lupa di buku ini. Namanya point and call. Misal kalau mau keluar rumah, ucapkan "dompet, hp, power bank sudah di dalam tas". Tips ini sangat manjur bagi tipe pelupa yang biasanya setelah ke luar rumah dan sudah membawa kendaraan kepikiran, "duh, itu tadi pintu sudah dikunci belum apa belum ya? Dengan point and call dulu dengan mengucap ke diri sendiri "sudah dikunci" maka kita akan menjadi pribadi yang pengingat dan tidak mudah pelupa.

Sebagai penutup kata buku ini, improvement is endless. Selalu ada hal yang bisa kita pelajari. Kita selalu bisa menjadi lebih baik. Sistem yang dibangun dari kebiasaan-kebiasan kecil, seperti satu streak pembelajaran Bahasa Inggris di aplikasi Duolingo. Hal ini jika dilakukan terus menerus akan berdampak signifikan. (RM)

Tuhan Sembuhkan Aku

Tuhan...sembuhkan lukaku
atas gundah tak berkesudah
kalut jiwa menghampa
kidung senyum bermendung...perih
 
Tuhan....hapus laraku
untuk asa yang tlah patah
sukma meretak raga
luluh diam dalam tawa airmata...pedih

Judul                           : Soekarno, Islam dan Nasionalisme

Penulis                         : Dr. Badri Yatim

Penerbit                       : PT LOGOS WACANA ILMU

Tahun terbit                 : 1999

Kota terbit                   : Jakarta

Tebal Halaman            : 196 halaman

Ukuran                        : 15 x 21 cm

ISBN                           : 979-628-005-7

Soekarno, siapa yang tak mengenal beliau.

Indonesia. Sebuah negara yang terletak didaratan Asia Tenggara dengan salah satu julukannya yakni negara kepulauan. Indonesia memiliki banyak pulau, yang kurang lebih ada sekitar tujuh belas ribu. Bahkan Kalimantan dinobatkan sebagai pulau terbesar nomor tiga dunia.Tidak hanya itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia dengan rasio 3,5% dari jumlah penduduk seluruh dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

 

Melihat hal tersebut,

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree